Cerpen: Puasa itu Menyenangkan
Diposkan oleh : Suhari | Kamis, 27 November 2014 |
Hari yang cerah ku awali dengan senyuman. Ku sambut indahnya pagi bersama mentari pagi. Hari yang kutunggu telah tiba, hari ini adalah awal puasa semua umat islam menjalankan ibadah puasa. Hari pertama menjalankan puasa aku masih belum biasa, karena matahari juga tidak bersahabat dengan kita cuaca begitu panas aku pun berfikiran untuk membatalkan puasaku namun aku harus kuat sampai beduk adzan magrib tiba.
Hari terus berlalu, puasaku masih terus lancar. Waktu itu ada temanku yang main kerumah ku, namanya riky. Ia mengajakku untuk bermain kerumahnya. Tetapi sesampainya disana aku diajak untuk pergi ke kebun tebu dan dia meminta tebu itu dari para pemetik tebu. Sesudah dirasa cukup tebu itu. Kita kembali kerumahnya. Dan ternyata dia mengajakku untuk memakan tebu itu. Tetapi aku menolaknya karena aku sedang puasa dan sedangkan dia ternyata tidak puasa. Akupun memarahinya karena dia tidak puasa. Keesokan harinya dia kerumahku dan aku bertanya padanya “apakah kamu puasa?”
Dia menjawab “ sku sudah berpuasa, karena aku ingin belajar untuk menghargai orang yang berpuasa , dan mempertebal keimanan.”
Aku dan temanku ini sangat dekat bahkan sudah aku anggap sebagai saudaraku. Dia juga sangat dekat dengan orang tuaku. Kemana-mana selalu berdua, orang tuaku juga mempercayakanku kepadanya. Karena sifatnya yang keras namun tegas.
hari-hari berpuasa telah berlalu panjang, sampai-sampai aku tidak sadar kalau puasanya sudah hampir akhir bulan. Temanku datang kerumahku lagi. Dia mengajakku untuk kerumah ayahnya yang dikabuh. Dia meminta izin kepada orang tuaku dan setelah mendapat izin, kami punsegera berangkat karena matahari sudah hampir diatas kepala. 3 jam kita menempuh perjalanan sesampainya disan aku disambut ramah dengan keluarganya. Kita berdua langsung menuju kamar tidur untuk beristirahat. Setelah dirasa cukup untuk beristirahat kamipun mandi dan sholat. Pukul 3 sore kita pulang dan sampai dirumah pukul 5 sore. Temanku mengantarku kerumahku dan berpamitan untuk pulang, tak lupa ibuku memberikan kolak untuk berbuka puasa nanti dirumahnya.
Setelah hari-hari kulalui dengan berpuasa penuh. Hari ini adalah hari yang aku tunggu karena hari ini adalah hari raya idul fitri. Aku melaksanakan sholat idul fitri dimasjid dengan keadaan sangat mengantuk karena malamnya takbiran dengan teman-teman sedesaku. Setelah selesai sholat aku pulang dan meminta maaf kepada ayah dan ibu dan tak lupa kepada semua saudaraku.
Pengalaman selama aku berpuasa menjadikanku lebih dewasa karena banyak hal yang membuatku pengen untuk terus belajar dan belajar lagi. Dan aku berharap puasa yang akan aku lalui tahun depan akan selalu berjalan dengan lancar dan selalu satu bulan penuh tanpa ada suatu halangan yang membuatku untuk membatalkan puasa.
Karya : Yuniar Eka Pramesti
Hari terus berlalu, puasaku masih terus lancar. Waktu itu ada temanku yang main kerumah ku, namanya riky. Ia mengajakku untuk bermain kerumahnya. Tetapi sesampainya disana aku diajak untuk pergi ke kebun tebu dan dia meminta tebu itu dari para pemetik tebu. Sesudah dirasa cukup tebu itu. Kita kembali kerumahnya. Dan ternyata dia mengajakku untuk memakan tebu itu. Tetapi aku menolaknya karena aku sedang puasa dan sedangkan dia ternyata tidak puasa. Akupun memarahinya karena dia tidak puasa. Keesokan harinya dia kerumahku dan aku bertanya padanya “apakah kamu puasa?”
Dia menjawab “ sku sudah berpuasa, karena aku ingin belajar untuk menghargai orang yang berpuasa , dan mempertebal keimanan.”
Aku dan temanku ini sangat dekat bahkan sudah aku anggap sebagai saudaraku. Dia juga sangat dekat dengan orang tuaku. Kemana-mana selalu berdua, orang tuaku juga mempercayakanku kepadanya. Karena sifatnya yang keras namun tegas.
hari-hari berpuasa telah berlalu panjang, sampai-sampai aku tidak sadar kalau puasanya sudah hampir akhir bulan. Temanku datang kerumahku lagi. Dia mengajakku untuk kerumah ayahnya yang dikabuh. Dia meminta izin kepada orang tuaku dan setelah mendapat izin, kami punsegera berangkat karena matahari sudah hampir diatas kepala. 3 jam kita menempuh perjalanan sesampainya disan aku disambut ramah dengan keluarganya. Kita berdua langsung menuju kamar tidur untuk beristirahat. Setelah dirasa cukup untuk beristirahat kamipun mandi dan sholat. Pukul 3 sore kita pulang dan sampai dirumah pukul 5 sore. Temanku mengantarku kerumahku dan berpamitan untuk pulang, tak lupa ibuku memberikan kolak untuk berbuka puasa nanti dirumahnya.
Setelah hari-hari kulalui dengan berpuasa penuh. Hari ini adalah hari yang aku tunggu karena hari ini adalah hari raya idul fitri. Aku melaksanakan sholat idul fitri dimasjid dengan keadaan sangat mengantuk karena malamnya takbiran dengan teman-teman sedesaku. Setelah selesai sholat aku pulang dan meminta maaf kepada ayah dan ibu dan tak lupa kepada semua saudaraku.
Pengalaman selama aku berpuasa menjadikanku lebih dewasa karena banyak hal yang membuatku pengen untuk terus belajar dan belajar lagi. Dan aku berharap puasa yang akan aku lalui tahun depan akan selalu berjalan dengan lancar dan selalu satu bulan penuh tanpa ada suatu halangan yang membuatku untuk membatalkan puasa.
Karya : Yuniar Eka Pramesti