Pengorbanan Ayah
Pagi-pagi buta engkau pergi ke ladang untuk mencari nafkah demi menghidupi aku anakmu, agar anakmu ini bisa mencukupi kebutuhannya. Langkah demi langkah engkau berjalan ke ladang rizky dengan mengharap hari ini bisa lebih baik dari pada hari kemarin.
Engkau tetap berjalan walau apapun yang menghadang didepanmu. Sesampainya engkau diladang engkau berhenti sejenak untuk melepas lelah. Lalu engkau mulai bekerja sampai siang dan engkau bergelut dengan sinar matahari dan keringat yang bercucuran dikulitmu. Tapi engkau tak menghiraukannya demi mengais rizky demi anak dan istrimu. Setelah itu engkau pulang tanpa alas kaki, karena alas kaki yang engkau gunakan putus, sampai kakimu terkena benda tajam dan engkau tak menghiraukan. Saat engkau pulang, aku menyambut dengan salam dan berjabat tangan. Lalu membelikan seplastik es untuk menghilangkan dahagamu. Lalu engkau mandi dan shalat, tak lupa juga mengingatkan aku dan ibu untuk sholat.
Lalu engkau tidur untuk melepas lelah yang menempel ditubuh. Aku sholat dan selalu mendo’akan ibu dan ayahku agar alah selalu melindunginya dari apapun yang terjadi. Jika aku mengingat masa yang lalu rasanya aku ingin menangis karena ingat dulu aku kecil yang bila tidak bisa tidur karena sakit, aku digendong ayah agar aku segera tidur, karena ibu memasak didapur untuk membuatkanku bubur. Hingga sekarang aku hanya bisa merepotkanmu, aku ingin semua yang kumau, padahal aku tahu bahwa engkau tak punya uang sepeser pun. Lalu aku sadar bahwa apa yang ku inginkan tidak harus dipenuhi oleh orang tuaku.
Hari demi hari kujalani dengan orang tuaku seperti biasanya. Dan saat yang ditunggu-tunggu telah tiba, yaitu masa dimana semua orang memanen hasil tanaman mereka. Dan alhamdulillah kami mendapat panen yang banyak dari tahun-tahun kemaren. Puji syukur kami ucapkan kepada allah dengan panen tahun ini. Karena bisa untuk menutup utang. Utang kemarin, walaupun tidak semua hutang bisa dilunasi. “ya allah alhamdulillah engkau sudah memberi rizky yang lebih kepada keluarga hamba, terima kasih ya allah.”
Dari itu aku menyadari bahwa pengorbanan kedua orang tua takkan pernah bisa dibayar dengan apapun.
Karya : Kofifa Nur F
Engkau tetap berjalan walau apapun yang menghadang didepanmu. Sesampainya engkau diladang engkau berhenti sejenak untuk melepas lelah. Lalu engkau mulai bekerja sampai siang dan engkau bergelut dengan sinar matahari dan keringat yang bercucuran dikulitmu. Tapi engkau tak menghiraukannya demi mengais rizky demi anak dan istrimu. Setelah itu engkau pulang tanpa alas kaki, karena alas kaki yang engkau gunakan putus, sampai kakimu terkena benda tajam dan engkau tak menghiraukan. Saat engkau pulang, aku menyambut dengan salam dan berjabat tangan. Lalu membelikan seplastik es untuk menghilangkan dahagamu. Lalu engkau mandi dan shalat, tak lupa juga mengingatkan aku dan ibu untuk sholat.
Lalu engkau tidur untuk melepas lelah yang menempel ditubuh. Aku sholat dan selalu mendo’akan ibu dan ayahku agar alah selalu melindunginya dari apapun yang terjadi. Jika aku mengingat masa yang lalu rasanya aku ingin menangis karena ingat dulu aku kecil yang bila tidak bisa tidur karena sakit, aku digendong ayah agar aku segera tidur, karena ibu memasak didapur untuk membuatkanku bubur. Hingga sekarang aku hanya bisa merepotkanmu, aku ingin semua yang kumau, padahal aku tahu bahwa engkau tak punya uang sepeser pun. Lalu aku sadar bahwa apa yang ku inginkan tidak harus dipenuhi oleh orang tuaku.
Hari demi hari kujalani dengan orang tuaku seperti biasanya. Dan saat yang ditunggu-tunggu telah tiba, yaitu masa dimana semua orang memanen hasil tanaman mereka. Dan alhamdulillah kami mendapat panen yang banyak dari tahun-tahun kemaren. Puji syukur kami ucapkan kepada allah dengan panen tahun ini. Karena bisa untuk menutup utang. Utang kemarin, walaupun tidak semua hutang bisa dilunasi. “ya allah alhamdulillah engkau sudah memberi rizky yang lebih kepada keluarga hamba, terima kasih ya allah.”
Dari itu aku menyadari bahwa pengorbanan kedua orang tua takkan pernah bisa dibayar dengan apapun.
Karya : Kofifa Nur F
Label: Cerpen, Dokumentasi, Download
« Beranda | Selanjutnya »
Golden Nugget Hotel & Casino | Mapyro
Find Golden Nugget Hotel & Casino, NV 울산광역 출장샵 reviews and Uber estimates the most reliable 춘천 출장샵 and reliable driving 포천 출장마사지 directions 제주 출장샵 to Golden 남양주 출장마사지 Nugget Hotel & Casino
»
Posting Komentar