<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5798552695721721176\x26blogName\x3dOSIS+SMPN+2+NGIMBANG\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://osissmpn2ngimbang.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://osissmpn2ngimbang.blogspot.com/\x26vt\x3d6477424599790286097', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

OSIS SMPN 2 NGIMBANG

Disiplin, Terampil dan Berkarakter

Diklat Kurikulum K13 di SMP Negeri 2 Lamongan

     Selama 5 hari (tanggal 16-20 Juni 2014) kami yang tergabung dalam peserta Diklat Pelatihan Kurikulum 2013 ditempa di SMP Negeri 2 Lamongan. Pada gelombang ke-2 ini guru-guru dari SMP Negeri 2 Ngimbang yang mewakili adalah Drs. Kuat Mudiono, M.M, Siti Asma, S.Pd, Dra. Dwi Medawati, Wulyani, S.Pd, Dra. Umi Nurhayati dan Suhari, S.Pd. Kami berenam selama 5 hari ditempa dengan penerapan kurikulum 2013 yang serentak akan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2014-2015. Meskipun demikian sudah ada beberapa SMP yang sengaja ditunjuk khusus oleh Diknas Kab. Lamongan untuk melakukan uji coba kurikulum ini. Jadi pada tahun pelajaran 2013-2014, sekolah-sekolah tersebut sudah melaksanakan kurikulum 2013 yang kami pelajari saat ini.
     Banyak pengalaman baru yang kami dapatkan dari pelatihan selama 5 hari ini, diantaranya adalah:
  1. Negara Indonesia yang dalam hal ini diwakili kementerian pendidikan dan kebudayaan selalu berupaya untuk memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum yang selama ini diterapkan di sekolah-sekolah. Dan kali ini menelurkan sebuah kurikulum baru yang disebut kurikulum 2013, yang pada saatnya nanti dapat menjawab permasalahan bangsa terkait dengan kebobrokan moral generasi yang akan datang.
  2. Suatu kurikulum yang diharapkan akan mampu untuk memberikan keleluasaan peserta didik dalam belajar dan berekspresi dan tentu saja tetap mengedepankan sikap dan nilai-nilai luhur bangsa indonesia.
  3. Perlunya kepedulian guru demi menyukseskan kurikulum 2013 ini. Meskipun demikian banyak guru yang pesimis bisa menerapkan kurikulum 2013 di sekolahnya, yang notabene adalah sekolah dengan input siswa yang bisa dibilang susah untuk diajak berpikir kreatif, disamping itu perlu pendampingan yang ekstra dari guru untuk membantu siswa dalam belajar dan mengeksplorasi bakat dan kemampuannya.
     Ada sebuah penggalan kata mutiara dari Syaidina Ali RA, "Ajarilah anakmu sesuai dengan jamannya bukan jamanmu". Ketika jaman bergulir dan peradaban terus mengalami perubahan, banyak tatanan dan metode pengajaran yang sudah tidak sesuai dengan tuntutan jaman. Maka perlu kepedulian kita (baca: para guru) untuk memberikan sumbangsih tenaga dan pikiran kita kepada bangsa dan negara, dengan melakukan suatu proses pembelajaran yang mengacu pada pembentukan mindset dan karakter siswa. Banyak fasilitas dan hak-hak dari guru yang terkadang bisa dinilai lebih dari profesi lainnya, maka sudah seyogyanya kita berjuang untuk negara dengan pena dan integritas yang tinggi dengan memajukan bangsa dan negara.
     Perlu usaha keras dari masing-masing warga negara Indonesia, apapun profesinya untuk membangun bangsa dan negara. Tengoklah bangsa Jepang, saat mereka hancur pada saat bom atom menghanguskan bangsa jepang, mulai saat itu kita merdeka dan start untuk membangun negara. Jika saat itu dijadikan acuan dalam membangun bangsa dan hari ini adalah wujud dan prestasi, kenapa prestasi bangsa jepang yang waktu itu hancur jauh meninggalkan kita? Jawabannya adalah di kita. Apa yang sudah anda berikan kepada bangsa dan negara? Jangan berpikir 'Negara sudah ngasih saya apa?'. Renungan buat kita bersama, semoga bermanfaat.

Label: , ,

| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »
| Selanjutnya »

»

Posting Komentar